Imam An-Nasa’i memiliki nama lengkap Abu Abdirrahman, Ahmad bin Syuaib bin Ali bin Bahar bin Sinan bin Dinar Abu Abdurrahman al-Khurasani An-Nasa’i Al-Qadhi Al-Hafizh. Salah satu ulama hadis pada masa dinasti Abbasiyah yang lahir di desa Nasa, Khurasan pada tahun 215 H, salah satu wilayah yang kini merupakan bagian dari Iran.
Khurasan adalah menjadi tempat lahirnya, tetapi selanjutnya Imam An-Nasa’i memilih Makkah sebagai tempat untuk menyebar luaskan ilmu yang telah didapat. Setelah lama menghabiskan waktu di Makkah, beliau berpindah ke Syiria, sebuah wilayah yang mayoritas penduduknya mendukung kaum Muawiyah secara fanatik.
Dalam perjalanannya mencari ilmu, Imam An-Nasa’i bertemu dengan banyak ulama yang kemudian menjadi gurunya, di antara guru ilmu hadisnya yaitu, Ishaq bin Rahawaih, Hisyam bin ‘Ammar, Muhamad bin Nadhr bin Masawir, al-Harits bin Miskin, Ishaq bin Syahin, al-Bazzar, Imam Abu Daud, Imam at-Tirmidzi, dan masih banyak guru-guru lainnya.
Imam An-Nasa’i juga memiliki banyak murid, beberapa di antaranya, Abu Al-Qasim Al-Thabrani seorang pengarang dari tiga kitab Mu’jam, Abu Nashr Al-Dalaby, Al-Hasan bin Al-Khadir Al-Suyuti, Muhammad bin Musa al-Ma’muni serta para murid-murid lainnya.
Imam Nasai sangat dihormati atas kontribusinya pada pengembangan ilmu hadis. Beliau menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mempelajari, meneliti, dan mengajarkan hadis. Karya-karyanya seperti Sunan an-Nasa’i, Al-Mujtaba, dan Al-Mujtaba min al-Sunan menjadi bukti nyata betapa besar sumbangsih beliau terhadap keilmuan Islam.
Imam An-Nasa’i wafat pada tahun 303 H tepatnya pada hari Senin di Bulan Safar.
Tinggalkan Komentar